Bunyi
ayam tanda subuh akan tiba mengejutkan Nek Peah, dia bingkas bangun
dari baringan sambil mencapai penutup kepala lusuhnya yang sudah terbiasa di
letakkan di kepala. Dia melihat suaminya Pak Bakir masih berdengkur dalam
mimpinya. Kakinya terasa pijat-pijat saat kaki menyentuh lantai. Terasa tulang belikatnya
tidak seperti dulu lagi. Dia menghayun kaki menuju ke bilik air untuk menyiram
tubuh dan mengambil wuduk.
Selesai
gilirannya baru dia akan kejutkan Pak Bakir untuk bangun sama-sama mengerjakan
solat sunat tahjjud. Amalan bangun ssebelun sunuh dan beribadat di waktu
dinihari sewaktu orang lain enak di buai mimpi sudah menjadi kebiasaan kepada
Nek Peah. Sewaktu selesai berwuduhk sewaktu dia melintas di pintu bilik sarah,
dilihat lampu bilik Sarah terpasang, mengintai di balik celahan rekahan dinding,
dia dapat melihat Sarah sedang tekun mengulangkaji.
Cucunya
itu memang rajin belajar. Tidak perlu disuruh unutk belajar, dia tahu keinginan
dan tanggugjawabnya. Saat memakaikan telekung solat Nek Peah mendekati Pak
Bakir sambil mengejutkan suaminya itu dengan suara perlahan. ”Tok Wan,
bangunlah, dah nak hampir subuh ni, takut nanti terlepas pula untuk tahajjud”. Tok
Wan Bakir yang mata terkebil-kebil melihat isterinya yang tersenyum manis
sambil tangan Mak Peah diletakkan di atas lengannya berlapikkan telekung. ”Dah
pukul berapa ni? Macam mana saya tidak tersedar, penat sungguh rasa badan
sampai ayam berkokok pun tak kedengaran”Jawab Tok Wan sambil mengensut
kepayahan untuk bangun.
Saat
Tok Wan berdiri di atas sejadah untuk menunaikan solat tahajud Nek Peah sudah
selesai solat tahajjud dua rakaat terus dia mengikut Tok Wan berjemaah bersama.
Sempurna solat Tok W melafazkan doa kepada Allah sambil air matanya bercucuran
membasahi janggutnya yang meliar tumbuh di bawah dagu.
“Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan
bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi
serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan
bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi
serta seisi-nya. Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu
benar, bertemu dengan-Mu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar
(ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar
(dari- Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah,
kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali
(bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir),
kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum. Oleh karena itu,
ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang
mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau,
Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau”.
Dari Novel Embun Minits...
No comments:
Post a Comment